Puncak P30 Probolinggo: Balkon Awan di Bromo
Anugrah Akhmad Nuhri
9/6/20253 min read


Wonokerso- Di kawasan pegunungan Tengger, Probolinggo, terdapat sebuah destinasi wisata alam yang semakin dikenal oleh para pecinta petualangan dan fotografi, yaitu Puncak P30. Lokasinya bersebelahan dengan Puncak B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Namun, berbeda dengan B29 yang sudah lebih populer, P30 masih menyimpan kesan alami, seolah menunggu untuk dijelajahi oleh mereka yang benar-benar ingin merasakan ketenangan dan tantangan dalam satu perjalanan.
Puncak P30 kerap dijuluki sebagai salah satu “tempat healing” paling menantang. Bukan hanya karena jalannya yang cukup menanjak, tetapi juga karena suasananya yang sunyi, jauh dari keramaian. Dari sini, pengunjung bisa menikmati panorama spektakuler berupa lautan pasir Gunung Bromo, yang tampak seperti gurun luas membentang sejauh mata memandang. Ketika cuaca cerah, pemandangan ini semakin dramatis karena berpadu dengan hamparan awan putih yang menyelimuti lembah di bawahnya. Tidak jarang, wisatawan menggambarkan pengalaman di P30 seolah mereka sedang berada di negeri di atas awan.
Perjalanan Menuju Puncak P30
Untuk sampai di lokasi ini, wisatawan harus menyiapkan tenaga ekstra. Jalurnya cukup menantang dengan jalan menanjak khas pegunungan. Meski demikian, rasa lelah itu akan segera terbayar lunas begitu sampai di puncak. Udara segar pegunungan langsung menyambut, ditemani panorama hijau di sisi timur dan lautan pasir Bromo di sisi barat.
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh pengunjung adalah ketersediaan logistik pribadi. Berbeda dengan B29 yang sesekali masih ada pedagang lokal, di P30 hampir tidak ada warung yang buka. Memang, pernah ada warga yang mencoba berjualan di bangunan sederhana di bawah puncak, tetapi kini sudah tidak aktif lagi. Oleh karena itu, membawa bekal minuman hangat, makanan ringan, atau peralatan pribadi adalah hal yang wajib jika ingin benar-benar menikmati perjalanan tanpa hambatan.
Kehidupan Spiritual di Puncak
Puncak P30 bukan hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang kuat. Di area ini terdapat sanggar pemujaan milik warga Tengger yang beragama Hindu maupun penganut kepercayaan lokal. Sanggar ini digunakan untuk ritual atau doa-doa tertentu yang biasanya berkaitan dengan alam dan penghormatan kepada Sang Hyang Widi. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan P30 tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga bagian dari kehidupan budaya dan spiritual masyarakat Tengger yang masih dijaga hingga kini.
Bagi wisatawan, keberadaan sanggar ini menambah kesan unik P30. Saat pagi atau sore, suara doa dan bau dupa sering kali menyatu dengan sejuknya udara gunung, menciptakan suasana hening dan sakral.
Balkon Alam yang Memanjakan Pandangan
Salah satu daya tarik utama P30 adalah balkon alami yang terbentuk di tepi puncak. Dari sini, wisatawan bisa menikmati panorama tanpa halangan, mulai dari lautan pasir Bromo, Gunung Batok, hingga siluet Gunung Semeru yang menjulang gagah di kejauhan. Balkon ini sering dijadikan spot favorit untuk berfoto, terutama saat matahari terbit atau terbenam.
Ketika pagi tiba, langit perlahan berubah warna dari gelap menjadi jingga keemasan, sementara awan bergulung di bawah. Pemandangan seperti ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberi ketenangan jiwa bagi siapa pun yang melihatnya. Tak heran, banyak pengunjung menyebut P30 sebagai tempat terbaik untuk melepaskan penat dan menemukan kembali semangat hidup.
Healing yang Sesungguhnya
Di era modern, istilah “healing” sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan yang menenangkan hati dan pikiran. P30 adalah contoh nyata dari konsep tersebut. Dengan kesunyian yang jarang ditemukan di destinasi wisata populer, pengunjung bisa benar-benar menyatu dengan alam. Tidak ada hiruk pikuk kendaraan, tidak ada deretan warung yang ramai, hanya suara angin dan kabut yang perlahan menari di lereng gunung.
Bagi sebagian orang, tantangan untuk mencapai P30 justru menjadi bagian dari proses healing itu sendiri. Setiap langkah menuju puncak adalah perjuangan, dan setiap hembusan napas yang terengah seolah diganti dengan hadiah berupa pemandangan tiada tara.
Tips Berkunjung ke P30
Agar perjalanan semakin menyenangkan, berikut beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan wisatawan:
Bawa perbekalan cukup – minimal air minum, makanan ringan, serta jaket hangat.
Gunakan kendaraan yang sesuai – jika berkendara, pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena jalurnya cukup menantang.
Datang pagi atau sore – waktu terbaik untuk menikmati sunrise atau sunset.
Hormati adat lokal – jangan mengganggu aktivitas di sanggar pemujaan, serta jaga kebersihan lingkungan.
Siapkan kamera – karena setiap sudut di P30 layak diabadikan.
Penutup
Puncak P30 di Probolinggo adalah surga kecil bagi para pecinta alam dan petualangan. Keindahan panorama lautan pasir Bromo, hamparan awan, hingga ketenangan spiritual yang terpancar dari sanggar pemujaan menjadikan tempat ini destinasi yang lengkap. Meski jalurnya menantang dan fasilitas masih minim, justru di situlah letak keistimewaannya. P30 adalah ruang alami untuk merenung, beristirahat, sekaligus merasakan bahwa alam selalu punya cara untuk menyembuhkan hati yang lelah.(AAN)
Puncak P30, Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (sumber : dokumentasi ngephoto.com)
Nature, Beautiful
Capturing the essence of Indonesia's stunning landscapes.
call us :
contact@ngephoto.com
© 2024. All rights reserved.